Claypot Popo: Gurih Hangat Nasi dengan Topping Daging Berkuah Kental

Nasi Hangat Topping Daging


Akhir pekan ini, ada baiknya Anda mencoba untuk mengunjungi pasar yang sedang populer di selatan Jakarta. Pasar Santa biasa disebut juga pasar para "Hipster"
karena yang berkunjung di sini bukan lagi ibu rumah tangga yang berbelanja tetapi anak muda yang mampir untuk sekedar nongkrong dan menikmati sajian enak.

Jika ingin berkunjung ke sini, sebaiknya datang di hari Jum'at, Sabtu dan Minggu. Pasalnya kebanyakan gerai buka pada akhir pekan dan jangan terlalu malam jika tak ingin kehabisan.
Berada di dekat gerai Labruletory, Claypot Popo ramai didatangi para pengunjung. Dengan desain mirip seperti warung kaki lima di Hongkong lengkap dengan meja kayu plus bangku plastik menjadi daya tarik tersendiri dari Claypot Popo.

Claypot merupakan pot tanah liat yang digunakan untuk memasak makanan. Bahan paling dasar dari sajian claypot adalah nasi. Daging dan sayuran segar ditambahkan dan panci ditutup. Secara tradisional, claypot nasi di masak di atas bara api akan tetapi hal ini akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Sajian ini merupakan slaah satu sajian musim dingin yang biasa dijajakan di kaki lima sekitar Hongkong.

Deretan pesananan sudah terjepit di tali bagian atas, saking ramainya kami tak sempat menanyakan kami mendapat antrian keberapa. Akhirnya kami dengan sabar menunggu Claypot
Nasi Bertopping Beef dengan Kuning Telur Mentah (Rp 25.000) dan Claypot Nasi Bertopping Chicken dengan Kuning Telur Matang (Rp 25.000).

Setelah menunggu sekitar satu jam akhirnya nasi dalam claypot
bertopping beef tersaji di atas meja. Aroma bakaran dari claypot yang terbuat dari tanah liat ini tercium harum semerbak. Di bagian bawah terdapat nasi yang sudah diliwet dan diberi bumbu sehingga rasanya gurih. Nasinya memiliki tekstur pera dengan semburat bawang putih dan rempah yang gurih.Next (odi/lus)

View the original article here

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Claypot Popo: Gurih Hangat Nasi dengan Topping Daging Berkuah Kental"

Post a Comment